Tidur terbagi menjadi beberapa fase, yang berulang dan membentuk sebuah siklus selama kita tidur. Keadaannya sangat berbeda dengan yang tampak dari luar dimana tidur tampak seperti aktifitas yang pasif dan lurus. Mulai dari transisi dari terjaga menjadi tertidur, tidur lelap hingga mimpi, semuanya memegang pengaruh penting terhadap tubuh dan pikiran. Setiap fase dalam tidur membantu mempersiapkan kita menghadapi aktifitas sepanjang hari.
Fase Tidur
Terdapat dua fase utama tidur, yaitu Non-Rapid Eye Moevement (NREM) dan Rapid Eye Movement (REM). Keterangan serta tahapan-tahapan yang terjadi di dalamnya adalah sebagai berikut.
Fase Tidur: Non-REM (NREM)
Non-rapid eye movement terbagi menjadi 4 tahap: N1 – N4, yang masing-masingnya lebih dalam dari yang lainnya.
- N1 – dimulai saat kita mulai tertidur dan berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, sekitar 5 menit. Mata bergerak sangat lambat di bawah kelopak, aktifitas otot menurun, dan pada tahap ini kita sangat mudah terbangun. Banyak orang yang merasakan sensasi seperti ‘terjatuh’ pada tahap ini, yang menyebabkan kontraksi otot secara tiba-tiba (disebut hypnic myoclonia).
- N2 – tahap ini bisa dikatakan sebagai tahap awal saat kita benar-benar tidur, dan berlangsung antara 10-30 menit. Pada tahap ini otot tubuh menjadi sangat rileks, aktifitas otak lebih lambat, gerakan mata berhenti, detak jantung melambat dan temperatur tubuh menurun. Seseorang agak susah terbangun di tahap ini.
- N3 & N4 – kedua tahap ini merupakan tahap paling dalam dari tidur NREM. Sangat sulit untuk terbangun pada tahap ini, dan jika terbangun kita akan mengalami disorientasi serta membutuhkan penyesuaian selama beberapa menit. Pada bagian terdalam dari tahap ini, aktifitas otak sangat lambat, dan aliran darah lebih banyak diarahkan ke otot, mengisi energi fisik tubuh.
Selama tahap tidur lelap (deep sleep) pada fase NREM, tubuh akan meregenerasi dan memperbaiki sel-sel tubuh, serta memperkuat sistem imun tubuh.
Fase Tidur: REM
Fase REM biasanya terjadi 70 – 90 menit setelah kita tertidur. Fase tidur ini lebih dalam dari NREM. Selama fase REM ini, biasanya mata bergerak-gerak/berkedut (itulah mengapa fase ini disebut rapid eye movement) dan napas menjadi lebih tidak teratur, aktifitas otak dan ritme detak jantung juga meningkat.
Umumnya mimpi terjadi saat fase tidur REM. Namun otak ‘melumpuhkan’ otot-otot tubuh, khususnya tangan dan kaki, sehingga kita tidak ikut bergerak saat bermimpi.
Siklus NREM dan REM dalam Tidur
Selama tidur, seseorang biasanya melewati setidaknya 3 tahapan dalam NREM sebelum masuk ke fase REM. Siklus atau perputaran antara dua fase ini akan terus berulang selama tidur, yang masing-masingya membutuhkan waktu antara 1 – 2 jam. Dan siklus ini dapat berulang sekitar 3 hingga 4 kali dalam satu malam.
Tahap-tahap dalam mencapai mimpi
Ternyata terciptanya mimpi itu cukup unik. Saat bermimpi, pikiran bawah sadar kita menjadi sangat kreatif. Dia terus menggali info-info yang ada di dalam pikiran kita. Itulah sebabnya, mengapa ketika kita sedang ada masalah dalam dunia nyata dengan seseorang, bisa terbawa sampai dunia mimpi. Uniknya lagi, ketika kita bermimpi orang-orang yang muncul dalam mimpi kita adalah orang-orang yang pernah kita kenal.
Seseorang bisa bermimpi karena melewati beberapa tahap. Berikut penjelasannya.
Mimpi bisa terjadi dalam lima tahap, 4 tahap berkaitan tentang kepulasan tidur dan tahap ke-5 berhubungan dengan REM (Rapid Eye Movement), yaitu tidur dengan gerakan mata yang cepat. Sewaktu seseorang menutup mata dan mencoba untuk merilekskan badan untuk dapat memasuki kondisi tidur, pada saat itu gelombang otak manusia memasuki Gelombang Alpha (Tahap 1).Saat mulai tertidur, gelombang otak yang semulanya Alpha menjadi Tetha (Tahap 2).
Pada saat manusia itu tertidur dengan kepulasan, gelombang otaknya menjadi Delta (Tahap 3 dan 4 ). Ketika melewati jam pertama tidurnya sekitar 80 menit, pola gelombang pada tahap pertama kembali aktif, tetapi manusia tersebut tetap dalam kondisi tidur dan diikuti dengan gerakan mata yang cepat atau REM (Tahap 5). Tahap tersebut saling berganti satu sama lain sepanjang malam saat kita tidur.
Tahap REM terjadi sekitar 10 menit. Mimpi lebih sering terjadi sepanjang tahap tidur REM. Biasanya tahap 1,2,3,4 itu disebut juga tahap NON REM, itulah yang terjadi selama 80 menit, lalu berganti menjadi REM dan terjadi sekitar 10 menit. Pergantian itu akan terus terjadi selama 3 sampai 6 kali semalam. Maka dari itu, terkadang dalam tidur kita dapat memimpikan banyak hal.
0 comments: