Thursday, April 27, 2017

Pengertian dan Ciri - ciri Peradaban
Pengertian Peradaban dan Ciri-Ciri Peradaban|Banyak pendapat para ahli yang mendefinisikan pengertian peradaban dimana Secara umum, Pengertian Peradaban adalah bagian-bagian dari kebudayaan yang tinggi, halus, indah, dan maju. Sedangkan Pengertian peradaban yang lebih luas adalah kumpulan sebuah identitas terluas dari seluruh hasil budi daya manusia, yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia baik fisik (misalnya bangunan, jalan), maupun non-fisik (nilai-nilai, tatanan, seni budaya maupun iptek), yang teridentifikasi melalui unsur-unsur obyektif umum, seperti bahasa, sejarah, agama, kebiasaan, institusi, maupun melalui identifikasi diri yang subjektif. Istilah "peradaban" dalam bahasa inggris disebut civilization atau dalam bahasa asing lainnya peradaban sering disebut bescahaving (belanda) dan die zivilsation (jerman).



Istilah Peradaban ini sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita pada perkembangan dari kebudayaan dimana pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya yang berwujud unsur-unsur budaya yang halus indah, tinggi, sopan, luhur, dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi. Ada beberapa pengertian peradaban yang didefinisikan oleh para ahli. Pengertian peradaban menurut definisi para ahli adalah sebagai berikut.

Pengertian Peradaban Menurut Definisi Para Ahli - Dari berbagai kesulitan-kesulitan dalam memberikan definisi peradaban, sehingga banyak para ahli yang memberikan tanggapannya tentang pengertian peradaban seperti yang ada dibawah ini...

  • Arnold Toynbee : Arnol Toynbee dalam bukunya "The Disintegrations of Civilization" dalam Theories of Society, (New York, The Free Press, 1965), hal 1355 menyatakan peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf perkembangan teknologi yang sudah lebih tinggi. Pengertian lain menyebutkan bahwa peradaban adalah kumpulan seluruh hasil budi daya manusia, yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik fisik (misalnya bangunan, jalan), maupun non-fisik (nilai-nilai, tatanan, seni budaya, maupun iptek). 
  • Albion Small : Menurut Albion Small Peradaban adalah kemampuan manusia dalam mengendalikan dorongan dasar kemanusiaannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sementara itu, kebudayaan mengacu pada kemampuan manusia dalam mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Albion Small, yang mengatakan bahwa peradaban berhubungan dengan suatu perbaikan yang bersifat kualitatif dan menyangkut kondisi batin manusia, sedangkan kebudayaan mengacu pada suatu yang bersifat material, faktual, relefan, dan konkret. 
  • Bierens De Hann : Menurut pendapat Bierens De Hann yang mengemukakan pendapatnya tentang pengertian peradabadan yang memiliki arti bahwa peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan teknik. Jadi, peradaban memiliki kegunaan praktis dalam hubungan kemasyarakatan. 
  • Huntington : Huntington memberikan pendapatatnya mengenai definisi peradaban bahwa pengertian peradaban adalah sebuah identitas terluas dari budaya, yang teridentifikasi melalui dalam unsur-unsur obyektig umum, seperti bahasa, sejarah, agama, kebiasaan, institusi, maupun melalui identifikasi diri yang subyektif. Berangkat pada definisi ini, maka masyarakat Amerika-khususnya Amerika Serikat dan Eropa yang sejauh ini disatukan oleh bahasa, budaya, dan agama dapat diklasifikasikan sebagai satu peradaban, yakni peradaban barat. 
  • Alfred Weber : Menurut definisi Alfred Weber yang mengatakan bahwa pengertian peradaban adalah mengacu pada pengetahuan praktis dan intelektual, serta sekumpulan cara yang bersifat teknis yang digunakan untuk mengendalikan alam. Adapun kebudayaan terdiri atas serangkaian nilai, prinsip, normatif, dan ide yang bersifat unik. Aspek dari peradaban lebih bersifat kumulatif dan lebih siap untuk disebar, lebih rentan terhadap penilaian, dan lebih berkembang daripada aspek kebudayaan. Peradaban bersifat impersonal dan objektif, sedangkan kebudayaan bersifat personal, subjektif dan unik. 
  • Prof Dr. Koentjaraningrat : Peradaban adalah bagian-bagian yang halus dan indah seperti seni. Masyarakat yang telah maju dalam kebudayaan tertentu berarti memiliki peradaban yang tinggi. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan dimana pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
  • Oswald Spengler : Spengler berpendapat bahwa pengertian peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf tinggi atau kompleks. Terlebih lagi Spengler menyatakan bahwa peradaban adalah tingkat kebudayaan ketika telah mencapai taraf tinggi dan kompleks. Lebih lanjutnya lagi, Spengler menyatakan bahwa peradaban adalah tingkat kebudayaan ketika tidak lagi memiliki aspek produktif, beku, dan mengkristal. Adapun kebudayaan pada sesuatu yang hidup dan kreatif. 
Ciri-Ciri Umum Peradaban - Peradaban memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang berfungsi dalam memperjelas peradaban dan juga berfungsi dalam membedakan peradaban dan kebudayaan dimana kita tahu bahwa banyak dari kita yang menganggap bahwa peradaban dan kebudayaan sama, padahal peradaban dan kebudayaan tersebut adalah sangat berbeda. Maka dari itu, ciri-ciri peradaban sangat membantu dalam membedakan antara peradaban dan kebudayaan. Ciri-ciri umum sebuah peradaban adalah sebagai berikut.
  • Pembangunan kota-kota baru dengan tata ruang yang baik, indah, dan modern
  • Sistem pemerintahan yang tertip karena terdapat hukum dan peraturan. 
  • Berkembangnya beragam ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih maju seperti astronomi, kesehatan, bentuk tulisan, arsitektur, kesenian, ilmu ukur, keagamaan, dan lain-lainnya. 
  • Masyarakat dalam berbagai jenis pekerjaan, keahlian, dan strata sosial yang lebih kompleks 
Sumber : http://www.artikelsiana.com/

Tentang Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan menurut pakar adalah subdisiplin psikologi, dan bukan psikologi itu sendiri. Artur S. Reber seorang guru besar psikologi pada Brooklyn College, University of New York City, University of British Columbia Canada, dan juga pada University of Insbruck Austria, dalam pandangannya, psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu pendidikan yang berkaitan denagan teori dan masalah kependidikan.
Secara sederhana dan praktis, Barlow dalam Muhibbin Syah mendefinisikan psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas sebagai seorang guru dalam proses pembelajaran secara lebih efektif.

Sultan Muhammad dalam Sudarwan Danim mendefinisikan psikologi pendidikan adalah aplikasi dari temuan psikologis di bidang pendidikan. Dengan demikian psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang perkembangan individu dalam lingkungan pendidikan. Psikologi pendidikan merupakan disiplin ilmu terapan yang menggabungkan dua bidang yang berbeda, yaitu pendidikan dan psikologi. Psikologi pendidikan adalah studi ilmiah untuk memahami, memprediksi, dan mengarahkan perilaku peserta didik bagi usaha pencapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran.
John W. Santrock mengatakan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang menghususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Menurutnya psikologi adalah bidang yang sangat luas, sehingga dibutuhkan satu narasi tersendiri untuk menjelaskannya.
Menurut The American People of Encyclopedia dalam Abdul Hadis dan Nurhayati bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang berusaha untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip psikologis dalam memecahkan persoalan pendidikan.
Sedangkan Bimo Walgito dengan jelas menguraikan bahwa psikologi pendidikan adalah psikologi yang khusus menguraikan aktivitas-aktivitas atau kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik minat atau perhatian peserta didik agar pelajaran dapat dengan mudah diterima, bagaimana cara belajar, dan sebagainya.
Berdasarkan beberapa defenisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam tatanan pendidikan yang teratur atau intervensi untuk pembelajaran yang efektif. Dengan kata lain, psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin ilmu yang berupaya menggunakan konsep atau prinsip-prinsip psikologis dalam memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan.
Sumber : Referensi Makalah
Kepustakaan:
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Cet. XV; Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010). Sudarwan Danim dan Khairil, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru (Cet. I; Bandung Alfabeta, 2010). John W. Santrock, Educational Psychologi, Ed. 2.dialih bahasakan oleh Tri Wibowo B.S., Psikologi Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2010). Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2010).

Wednesday, November 4, 2015

Materi Seminar Buku

Berikut Materi Seminar/ Pelatihan/ Bimtek yang diadakan oleh Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi. Bagi Anda yang berminat untuk melihat dan mempelajarinya, silakan buka / download link berikut:

Materi Seminar Buku

Materi Evaluasi Diri Sekolah (EDS)

Materi PAK WAHSUN 23/10/2017

Materi PAK WAHYU 23/10/2017

Materi PELATIHAN TENAGA PENDIDIK INKLUSI 24/10/2017

Materi PENILAIAN KINERJA KEPALA TK, SD, SMP 25/10/2017

Monday, October 19, 2015

Its All About Passion

Passion, apa itu?
Passion berasal dari kata Yunani (paskho), yang berarti menderita atau menanggung. Kata ini digunakan untuk mengungkapkan perasaan yang kuat terhadap orang atau sesuatu. Passion merupakan emosi yang melibatkan perasaan, antusiasme, atau keinginan yang kuat dan dalam akan sesuatu.
Itu sebabnya kita sering mendengar atau membaca beragam pernyataan orang tentang passion mereka yang meskipun mereka baik dan berprestasi di suatu bidang, namun akhirnya mereka memilih bidang pekerjaan lain. Misalnya, seorang bekas manager bank yang baru saja membuka sebuah bengkel Auto services dan terlibat dalam operasionalnya mengatakan “passion saya adalah otomotif, saya suka hal teknis yang membutuhkan lebih banyak gerakan fisik.”
Cara menemukan passion
Karena passion itu penting, maka Anda perlu menemukannya, lebih tepatnya mengetahui hal-hal apa yang membuat Anda langsung berenergi, fokus, bahkan jika tidak diminta pun Anda senang mengerjakannya.
Dalam bukunya Quantum Life Transformation, Adi W. Gunawan mengemukakan cara untuk mengetahui passion, dengan mengetahui ciri-ciri tertentu, diantaranya;
  • Kita menyukai aktivitas/pekerjaan tertentu
  • Kita menikmati aktivitas/pekerjaan tersebut
  • Kita mau melakukan aktivitas/pekerjaan tersebut meskipun tidak dibayar
  • Kita merasa mudah melakukakannya, sedangkan orang lain merasa sulit
  • Semakin sering melakukannya, kita semakin baik di bidang tersebut
  • Kita mendapat pujian karena melakukannya
  • Kita selalu bersemangat saat membicarakan aktivitas/pekerjaan tersebut
  • Kita fokus pada aktivitas/pekerjaan tersebut
  • Kita belajar mengembangkan diri di bidang aktivitas/pekerjaan tersebut
  • Kita sering lupa waktu saat melakukannya karena begitu senang dan asyik
  • Kita merasa puas dan bangg saat melakukannya
  • Kita mudah mempengaruhi orang dalam bidang aktivitas/pekerjaan tersebut

Passion bersifat personal dan bermakna, yang memiliki muatan emosi positif yang sangat kuat. Selanjutnya, muata emosi positif inilah yang berfungsi sebagai booster atau pendorong dalam membangkitkan motivasi sehingga kita akan lebih terpacu dalam bekerja atau melakukan aktivitas yang berhubungan dengan passion kita.
Pentingnya menemukan passion
Orang yang mengerjakan apa yang mereka sukai biasanya lebih bahagia dan puas dengannya dan menunjukkan pencapaian yang lebih tinggi. Passion membuat orang melakukan sesuatu lebih maksimal.
  1. Tanpa passion Michaelo Angelo tidak akan menghasilkan lukisan fresco di langit-langit Kapel Sistine Vatikan Roma. Sembilan adegan Kitab Kejadian dalam lukisan tersebut memerlukan waktu empat tahun (1508-1512) untuk menyelesaikannya dengan berbaring menelentang setinggi tujuh puluh kaki di atas tanah. Lukisan ini hanya salah satu diantara karya-karyanya yang termasyur.
  2. Tanpa passion J. K Rowling tidak mungkin menulis Serial Harry Potter yang fenomenal itu, meski pada awalnya belasan penerbit menolak menerbitkan naskahnya.
  3. Dsb.

Ada begitu banyak orang yang mengerjakan passion mereka. Singkatnya, dengan mengetahui passion Anda lebih mudah memilih dan mengembangkan karir, pekerjaan, atau menggeluti bidang yang Anda minati. Anda segera menemukan arah yang jelas dan jalan yang tepat dan tercepat untuk sampai pada tujuan Anda.
Passion Itu Tak Sesempit Daun Kelor
Kesalahan paling utama yang sering dilakukan adalah memandang arti passion dari kacamata yang sempit. Pengakuan diri diartikan dengan sebuah kegiatan yang terlalu spesifik. Buntutnya kita jadi tak punya ruang untuk berkembang. Coba kita tengok, Casey Stoner seorang juara dunia MotoGP. Ia merintis karirnya dari bawah hingga mencapai level tertinggi balap motor MotoGP. Apa berarti passion pemuda asal Australia ini adalah “menjadi seorang pembalap MotoGP”? Ternyata ia berhenti di tahun 2012 ketika ia baru berusia 26 tahun. Kendati telah berhenti ia beberapa kali aktif menjadi pembalap test ride tim honda. Ia pun juga bercita-cita mendirikan sekolah balap. Atau simak juga Legenda hidup MotoGP Valentino Rossi. Ia sudah 7 kali juara dunia MotoGP. Apa berarti passionnya sekedar “menjadi seorang pembalap MotoGP”?
Meski masih aktif sebagai pembalap, Rossi kini sudah punya sekolah balap sendiri. Ia juga mendirikan tim balap miliknya sendiri dikelas lain. Rossi juga tercatat sebagai salah satu pembalap rally mobil yang pernah memenangi beberapa etape. Berulang kali ia pun menjajal mobil F1. Kedua pembalap itu memberikan kita gambaran bahwa passion tidak lah sesempit yang digambarkan. Alih-alih mematok pengakuan diri sebagai “pembalap MotoGP”, dua orang ini ingin diakui sebagai orang yang terkait dengan dunia balap apapun itu.
itulaaaaah pren......
(tenagaanangfauzi)

Friday, October 16, 2015

Fase dan Siklus Tidur Dan Terjadinya Mimpi

Tidur terbagi menjadi beberapa fase, yang berulang dan membentuk sebuah siklus selama kita tidur. Keadaannya sangat berbeda dengan yang tampak dari luar dimana tidur tampak seperti aktifitas yang pasif dan lurus. Mulai dari transisi dari terjaga menjadi tertidur, tidur lelap hingga mimpi, semuanya memegang pengaruh penting terhadap tubuh dan pikiran. Setiap fase dalam tidur membantu mempersiapkan kita menghadapi aktifitas sepanjang hari.

Fase Tidur

Terdapat dua fase utama tidur, yaitu Non-Rapid Eye Moevement (NREM) dan Rapid Eye Movement (REM). Keterangan serta tahapan-tahapan yang terjadi di dalamnya adalah sebagai berikut.

Fase Tidur: Non-REM (NREM)

Non-rapid eye movement terbagi menjadi 4 tahap: N1 – N4, yang masing-masingnya lebih dalam dari yang lainnya.


  1. N1 – dimulai saat kita mulai tertidur dan berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, sekitar 5 menit. Mata bergerak sangat lambat di bawah kelopak, aktifitas otot menurun, dan pada tahap ini kita sangat mudah terbangun. Banyak orang yang merasakan sensasi seperti ‘terjatuh’ pada tahap ini, yang menyebabkan kontraksi otot secara tiba-tiba (disebut hypnic myoclonia).
  2. N2 – tahap ini bisa dikatakan sebagai tahap awal saat kita benar-benar tidur, dan berlangsung antara 10-30 menit. Pada tahap ini otot tubuh menjadi sangat rileks, aktifitas otak lebih lambat, gerakan mata berhenti, detak jantung melambat dan temperatur tubuh menurun. Seseorang agak susah terbangun di tahap ini.
  3. N3 & N4 – kedua tahap ini merupakan tahap paling dalam dari tidur NREM. Sangat sulit untuk terbangun pada tahap ini, dan jika terbangun kita akan mengalami disorientasi serta membutuhkan penyesuaian selama beberapa menit. Pada bagian terdalam dari tahap ini, aktifitas otak sangat lambat, dan aliran darah lebih banyak diarahkan ke otot, mengisi energi fisik tubuh.

Selama tahap tidur lelap (deep sleep) pada fase NREM, tubuh akan meregenerasi dan memperbaiki sel-sel tubuh, serta memperkuat sistem imun tubuh.

Fase Tidur: REM

Fase REM biasanya terjadi 70 – 90 menit setelah kita tertidur. Fase tidur ini lebih dalam dari NREM. Selama fase REM ini, biasanya mata bergerak-gerak/berkedut (itulah mengapa fase ini disebut rapid eye movement) dan napas menjadi lebih tidak teratur, aktifitas otak dan ritme detak jantung juga meningkat.

Umumnya mimpi terjadi saat fase tidur REM. Namun otak ‘melumpuhkan’ otot-otot tubuh, khususnya tangan dan kaki, sehingga kita tidak ikut bergerak saat bermimpi.

Siklus NREM dan REM dalam Tidur

Selama tidur, seseorang biasanya melewati setidaknya 3 tahapan dalam NREM sebelum masuk ke fase REM. Siklus atau perputaran antara dua fase ini akan terus berulang selama tidur, yang masing-masingya membutuhkan waktu antara 1 – 2 jam. Dan siklus ini dapat berulang sekitar 3 hingga 4 kali dalam satu malam.

Tahap-tahap dalam mencapai mimpi
Ternyata terciptanya mimpi itu cukup unik. Saat bermimpi, pikiran bawah sadar kita menjadi sangat kreatif. Dia terus menggali info-info yang ada di dalam pikiran kita. Itulah sebabnya, mengapa ketika kita sedang ada masalah dalam dunia nyata dengan seseorang, bisa terbawa sampai dunia mimpi. Uniknya lagi, ketika kita bermimpi orang-orang yang muncul dalam mimpi kita adalah orang-orang yang pernah kita kenal.

Seseorang bisa bermimpi karena melewati beberapa tahap. Berikut penjelasannya.

Mimpi bisa terjadi dalam lima tahap, 4 tahap berkaitan tentang kepulasan tidur dan tahap ke-5 berhubungan dengan REM (Rapid Eye Movement), yaitu tidur dengan gerakan mata yang cepat. Sewaktu seseorang menutup mata dan mencoba untuk merilekskan badan untuk dapat memasuki kondisi tidur, pada saat itu gelombang otak manusia memasuki Gelombang Alpha (Tahap 1).Saat mulai tertidur, gelombang otak yang semulanya Alpha menjadi Tetha (Tahap 2).

Pada saat manusia itu tertidur dengan kepulasan, gelombang otaknya menjadi Delta (Tahap 3 dan 4 ). Ketika melewati jam pertama tidurnya sekitar 80 menit, pola gelombang pada tahap pertama kembali aktif, tetapi manusia tersebut tetap dalam kondisi tidur dan diikuti dengan gerakan mata yang cepat atau REM (Tahap 5). Tahap tersebut saling berganti satu sama lain sepanjang malam saat kita tidur.

Tahap REM terjadi sekitar 10 menit. Mimpi lebih sering terjadi sepanjang tahap tidur REM. Biasanya tahap 1,2,3,4 itu disebut juga tahap NON REM, itulah yang terjadi selama 80 menit, lalu berganti menjadi REM dan terjadi sekitar 10 menit. Pergantian itu akan terus terjadi selama 3 sampai 6 kali semalam. Maka dari itu, terkadang dalam tidur kita dapat memimpikan banyak hal.